10 Cara Mengatasi Anak Susah Makan Dengan Mudah dan Terbukti Berhasil

EDY SYAM
0

10 Cara Mengatasi Anak Susah Makan Dengan Mudah dan Terbukti Berhasil


Sehat-Selalu.com
- Makanan merupakan asupan utama setiap orang, terutama mereka yang masih anak-anak. Ketika seseorang masih dalam kelompok usia dini, itu berarti mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Asupan tersebut juga harus ditingkatkan agar dapat mendukung pertumbuhan tubuh dengan baik. Ironisnya, meski makan adalah hal utama yang harus memenuhi kebutuhannya, masih banyak orang tua yang mengeluhkan betapa sulitnya meyakinkan anaknya untuk makan. Hal ini tentunya akan membuat anak makan lebih sedikit, terutama makanan yang bergizi. Orang tua bisa menjadi stres dan depresi seiring waktu karena kesulitan makan anak mereka.


Padahal, masalah anak sulit makan sudah menjadi budaya sejak lama. Secara teori anak sulit makan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor fisik dan faktor psikologis. Untuk faktor fisik misalnya ada gangguan pada sistem pencernaan anak, infeksi pada tubuh anak, atau kondisi tubuh anak yang tidak sehat, atau mulut menderita sariawan atau bahkan tumbuh gigi bayi. Sedangkan faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kesulitan makan anak antara lain makanan yang disajikan kurang menarik dari segi rasa atau tampilan. Bisa juga disebabkan oleh suasana makan yang tidak menyenangkan, anak terpaksa makan makanan yang tidak disukainya, dan adanya gangguan psikologis pada anak.



Cara mengatasi anak susah makan dengan mudah


Bagi para orang tua khususnya para ibu, kondisi anak yang sulit makan dalam waktu lama tidak boleh ditinggalkan. Hal tersebut dapat mengganggu pertumbuhan anak sehingga dapat menyebabkan kurang gizi. Apalagi, semakin besar usia anak, semakin beragam makanan yang ia konsumsi.


Orang tua tidak boleh putus asa menghadapi kondisi anaknya yang seperti ini dan harus melakukan beberapa trik hingga bisa mengatasinya. Beberapa metode berikut untuk mengatasi kesulitan makan patut dicoba.


1. Diversifikasi pangan


Anak kecil lebih cepat bosan dibandingkan orang dewasa, termasuk makanan. Oleh karena itu, orang tua harus pintar-pintar mengganti makanan untuknya. Perbedaan gizi dapat berupa variasi menu, rasa dan jenis makanan yang berbeda Melalui pergantian makanan, anak tidak cepat bosan dengan makanannya, ia juga dapat belajar menemukan rasa baru pada makanannya sambil belajar. Selain itu, orang tua juga bisa mengetahui makanan mana yang disukai anak.


2. Sajikan dalam jumlah kecil


Memberi makan balita tidak akan sama dengan memberi makan orang dewasa karena kapasitas perutnya berbeda. Perut bayi tidak mampu menyerap makanan dalam jumlah banyak sekaligus, oleh karena itu akan lebih baik memberikan anak makanan dengan porsi kecil tetapi sering diulang, daripada memberi mereka makanan dalam porsi besar sekaligus. Sebaiknya anak juga diberi makanan ringan bergizi seperti buah-buahan atau lainnya di antara jam makan agar perutnya terus terisi makanan secara bertahap.


3. Menyajikan makanan dengan cara yang menarik


Selain menyajikan menu dan rasa yang bervariasi serta menyajikan makanan dalam porsi kecil, para orang tua juga berkomitmen untuk menyajikan makanan dengan cara yang menarik untuk anak-anaknya. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian anak agar mau makan. Anak-anak kecil cenderung menyukai hal-hal yang menyenangkan daripada hal-hal normal yang sering mereka temukan, termasuk masalah makanan. 


Makanan asyik dapat disajikan dengan berbagai cara, misalnya membentuk nasi menyerupai bentuk hewan atau sosok yang disukai si kecil sambil menambahkan topping dengan bentuk yang unik juga. Jangan lupa untuk memperhatikan nilai gizi dibalik pengenalan makanan ini agar kebutuhan gizi bayi terpenuhi.


4. Ciptakan suasana nyaman saat makan


Salah satu faktor yang membuat anak sulit makan adalah suasana makan yang tidak menyenangkan, misalnya suasana tempat makan yang sangat panas atau sangat dingin, anak tidak makan bersama orang tuanya, dan sebagainya. Jika hal ini yang menyebabkan anak sulit makan, maka orang tua harus berupaya mengatasi masalah ini dengan menciptakan suasana yang lebih menyenangkan saat makan, misalnya makan sambil menonton acara TV yang disukainya, atau makan sambil bermain, atau Makan sambil menyimpan barang atau hal-hal yang menarik perhatian mereka, dll.


5. Perhatikan kesehatan mulut dan gigi anak


Anak yang mengalami kesulitan makan juga dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatannya terutama kesehatan gigi dan mulut karena bagian tubuh inilah yang menjadi pintu masuk utama untuk masuknya makanan. Oleh karena itu, jika anak mengalami kesulitan makan, orang tua juga harus memeriksakan diri apakah anak mengalami sariawan, tumbuh gigi, atau gangguan mulut lainnya.


6. Hindari makan makanan manis sebelum makan


Anak kecil biasanya lebih menyukai makanan manis seperti permen, es krim, permen kapas, dll., Dibandingkan makanan normal. Boleh saja mengenalkan makanan manis kepada balita, namun Anda juga harus memperhatikan waktu pengirimannya. Jangan memberi anak makanan manis kadang-kadang sebelum makan berat. Ini karena makanan manis mengandung gula yang membuat si kecil merasa kenyang. Akibatnya keinginan anak untuk makan dalam jumlah banyak akan berkurang atau sampai anak tidak mau makan sama sekali.


7. Memberi menu sesuai selera anak


Sesekali, orang tua dapat menawarkan anak secara langsung untuk memilih menunya. Tujuannya agar anak-anak mau makan dan menyelesaikannya. Namun, orang tua harus sedapat mungkin memperhatikan nilai gizi makanan yang dipilih anak agar kebutuhannya terpenuhi.


8. Pastikan untuk memuji anak saat makan


Selain mengondisikan suasana makan dengan sebaik mungkin, orang tua juga harus belajar memuji anak saat makan. Hal tersebut akan dapat mempengaruhi keadaan psikologisnya sehingga ia termotivasi untuk menyelesaikan makannya. Di sisi lain, orang tua harus menghindari membentak atau mengancam anak jika ia menolak makanannya, karena hal ini akan membuat anak ketakutan dan membuatnya lebih sulit untuk makan.


9. Jadwalkan makan teratur


Yang terbaik bagi orang tua adalah memiliki jadwal rutin untuk makanan si kecil. Intinya adalah dia terbiasa dengan waktu makan. Jadwal makan yang teratur dapat meningkatkan rasa disiplin pada anak.


10. Batasi minuman di antara waktu makan


Padahal, minum di sela waktu makan sangat tidak baik untuk kesehatan Anda. Ini berlaku untuk anak kecil dan orang dewasa. mengapa demikian? Minum di antara waktu makan dapat mengganggu proses pencernaan dan membuat seseorang lebih cepat merasa kenyang. Kondisi ini tentunya sangat tidak baik bagi si kecil, apalagi jika ia meminum minuman manis di sela waktu makan agar ia lebih cepat merasa kenyang.


Coba terapkan satu atau lebih dari sepuluh cara untuk mengatasi kesulitan makan anak yang disebutkan di atas. Kuncinya tetap pada orang tua. Jika Anda ingin melakukannya dengan sabar, bayi Anda tidak akan kesulitan makan dengan lambat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)